10 Kuliner Khas Payakumbuh yang Dijamin Akan Menggugah Selera

10 Kuliner Khas Payakumbuh yang Dijamin Akan Menggugah Selera
Kuliner Khas Payakumbuh

Kuliner Khas Payakumbuh

Kota Payakumbuh adalah kota kecil yang terletak di bagian timur laut Provinsi Sumatera Barat. Kota ini dijuluki sebagai kota kuliner kedua yang ada di Sumatera Barat setelah Kota Panjang. Hal ini dikarenakan kota ini menjadi asal dari beragam kuliner lezat.

Di Kota ini kuliner yang sangat terkenal seperti Lapek, Galamai, Sanjai dan Rendang. Disini juga terdapat banyak sekali ukm, baik itu dalam skala kecil sampai dengan skala besar. Contohnya seperti UKM yang menjual rendang dan kopi hijau yang pemasarannya sudah sampai ke ranah Internasional.

Nah, berikut adalah daftar beberapa kuliner khas kota Payakumbuh yang dapat menggoyang lidahmu dan membuat ketagihan. Apa saja?

1. Galamai

10 Kuliner Khas Payakumbuh yang Dijamin Akan Menggugah Selera
Galamai
Galamai atau yang dikenal dengan dodol di daerah lainnya di Indonesia merupakan makanan khas Sumatera Barat. Kuliner hitam manis ini dibuat dengan bahan baku tepung beras ketan, gula aren, dan campuran santan. Bahan-bahan ini dimasak dalam kuali besar hingga mengental seperti halnya pembuatan dodol. Proses pembuatannya harus telaten mengaduk adonan galamai selama 3-4 jam lamanya, agar nantinya dapat menjadi Galamai yang sempurna.

Dalam pembuatan Galamai biasanya dibuat dengan cara bergotong royong karena memerlukan banyak tenaga untuk mengaduk adonan dalam jumlah besar dan waktu lama. Adonan kental, lengket, dan berwarna kecokelatan ini yang terkadang mirip sebagai dodol dan dapat menggugah selera.

Biasanya masyarakat Payakumbuh membuat Galamai pada hari-hari spesial, contohnya seperti hari pernikahan, hari raya, dan acara-acara adat. Namun di beberapa tempat pusat pusat oleh-oleh yang ada di Kota Payakumbuh, makanan tersebut banyak disediakan dan sudah dikemas rapi, umumnya dihargai Rp 100.000 per kilogram.

Galamai juga bisa diberi varian rasa seperti kacang tanah yang sudah digoreng, durian dan berbagai macam varian rasa lainnya.

2. Batiah

Kuliner Khas Payakumbuh
Batiah

Kota Payakumbuh juga dijuluki sebagai Kota Batiah. Hal ini karena makanan khas Batiah tersebut berasal dari Kota Payakumbuh. Batiah merupakan kuliner sejenis kerupuk rengginang. Bedanya dengan rengginang yaitu pada bahan pembuatan. Jika Rengginang dibikin dari beras biasa, sedangkan Batiah harus menggunakan ketan putih.

Cara membuatnya adalah beras ketan masak hingga matang, kemudian diambil dalam porsi-porsi kecil dan dibentuk bulat pipih. Setelah itu beras ketan yang berbentuk bulat pipih itu dijemur di bawah terik matahari. Jika sudah kering, baru nantinya langsung bisa digoreng. Untuk memasak Batiah membutuhkan minyak penggorengan dalam jumlah besar supaya matangnya lebih merata.

Rasa Batiah kini juga beragam tak hanya gurih, tapi juga manis sesuai dengan selera. Jika ingin lebih nikmat, kamu juga bisa menambahkan lelehan karamel atau coklat di atasnya. Makanan ini sangat cocok dijadikan sebagai camilan saat berkumpul dengan keluarga atau sebagai jamuan tamu.

3. Pangek Cubadak

10 Kuliner Khas Payakumbuh yang Dijamin Akan Menggugah Selera
Pangek Cubadak

Makanan ini adalah kuliner sejenis gulai dengan kuah santan kering. Pangek merupakan gulai yang dimasak kering. Pangek Cubadak merupakan makanan olahan nangka atau dalam bahasa Minang Cubadak yang juga dikenal luas di daerah lain Sumatera Barat.

Di kota Payakumbuh sendiri, Pangek cubadak yang paling terkenal berasal dari Nagari Situjuah. Tekstur nangkanya lembut dengan bumbu-bumbu alami yang meresap ke dalam dan ditambah dengan Kuahnya yang sangat gurih dan nikmat.

Untuk proses pembuatan Pangek cubadak sendiri memiliki cara pengolahan yang berbeda dengan kebanyakan gulai. Dalam proses pematangannya Nangka, bumbu, dan santan tidak diaduk. Pangek sengaja didiamkan hingga bumbu meresap dan kuahnya mengering. Di bagian bawah panci diberi alas tulang daun pisang agar nantinya pangek tidak gosong. Dalam proses tersebut tutup panci tak dibuka hingga waktu yang sudah diperkirakan sampai pangek tersebut matang. Untuk proses Pangek Situjuah dimasak dengan api kecil.

4. Gulai Paluik

10 Kuliner Khas Payakumbuh yang Dijamin Akan Menggugah Selera
Gulai Paluik

Gulai Paluik merupakan makanan khas yang berasal Nagari Limbanang Payakumbuh yang jarang ditemukan di pasar lainnya. Komposisi atau bahan-bahan yang digunakan terdiri dari kelapa dan jengkol yang dibalut dengan daun kacang. Gulai ini sangat unik dengan rasa yang penuh dengan bumbu rempah.

Gulai Paluik terkenal sebagai sajian khas bulan suci Ramadan, Karena itu sangat diburu oleh para perantau ketika pulang kampung yang rindu akan selera kampung.

5. Randang Talua,

10 Kuliner Khas Payakumbuh yang Dijamin Akan Menggugah Selera
Rendang Telur

Ketika ada yang menyebut tentang Sumatera Barat pasti akan langsung teringat wanginya rendang. Kenikmatan rendang Sumbar dari wilayah ini tentu tiada duanya. Selain daging, di sana terdapat beraneka jenis olahan rendang. Seperti rendang itiak (bebek), jengkol, cubadak (nangka), baluik (belut), Jamur dan masih banyak lagi ragam lainnya.

Namun salah satu Rendang yang paling terkenal dan memiliki rasa yang gurih adalah rendang talua atau rendang telur. Rendang ini jadi andalan Kota Payakumbuh. Rendang yang diolah dengan bahan dasar telur memberikan rasa renyah gurih dan tentu bikin ketagihan.

Kamu bisa menemukan Rendang Telur di pusat oleh-oleh maupun di Pasar Payakumbuh yang banyak menjajakan makanan khasnya ini. Rendang telur bisa dimakan langsung sebagai camilan atau disuap bersama nasi hangat. Pasti ngiler deh!

6. Katupek Gulai Paku

Katupek Gulai Paku

Sehabis capek berolahraga pagi, akan sangat terasa nikmat ketika rasa lapar mendera jika menyantap katupek gulai paku khas Payakumbuh. Makanan ini banyak dijual di pinggir jalan maupun pasar, sangat cocok dijadikan sebagai sarapan pagimu.

Untuk memasaknya sendiri tidak jauh berbeda dengan gulai lain, yakni setelah sayuran pakis telah potong kecil-kecil, selanjutnya adalah memasaknya dengan santan bercampur bumbu halus dari cabai rawit, lengkuas, asam kandis, kunyit, serai, dan daun jeruk.

Tidak hanya tanaman paku saja yang menjadi bahan masakan yang satu ini, biasanya masyarakat akan memberikan pelengkap ikan asin jambal, udang, atau ikan teri.

Gulai ini akan diberikan kuah hasil pemasakan dengan rasa pedas asam, yang disantap bersama dengan telur rebus atau potongan ketupat yang tentu sangat lezat.

7. Sate Danguang Danguang

Sate Danguang-Danguang

Kalau Pariaman punya sate berkuah cokelat dengan daging berukuran kecil yang lezat. Payakumbuh juga punya  namanya sate Danguang Danguang. Namanya diambil dari nama daerah asal sajian ini yaitu Danguang Danguang, Kabupaten Lima Puluh Kota. Kabupaten ini terletak di bagian utara kota Padang, ibu kota Sumatera Barat.

Pada umumnya sate yang sering kita jumpai merupakan sate Padang khas Pariaman. Kuahnya kental dan berwarna cokelat dan beberapa ada yang mencampur kuah kentalnya dengan kacang.

Perbedaannya dengan sate khas Payakumbuh ini terlihat pada warna kuah dan ukuran daging sate. Sama-sama kental namun berwarna kuning sedikit semburat merah. Irisan daging satenya berukuran lebih besar dan juga tebal. Warna daging satenya juga tidak terlalu cokelat, melainkan cokelat dengan semburat bumbu kuning.

Sate ini adalah satu kuliner yang wajib dicoba ketika berkunjung ke Kota Payakumbuh.

8. Rendang Paru

10 Kuliner Khas Payakumbuh yang Dijamin Akan Menggugah Selera
Rendang Paru
Jika biasanya kita sering mendengar bahwa rendang lebih identik dibuat dengan menggunakan daging sapi. Namun berbeda dengan Payakumbuh, disini bukan hanya bisa mengolah rendang dari daging sapi atau telur, tapi juga dengan variasi lain rendang dengan mengunakan paru-paru sapi.

Jenis olahan rendang ini dibuat menggunakan paru-paru sapi yang lebih lunak dan basah dibanding daging sapi, dan rasanya pun tak kalah dengan redang biasa.

Tak hanya dari bahan dasar saja yang berbeda, dalam proses pembuatannya bumbu-bumbu yang digunakan juga berbeda. Resepnya bumbu rempah yang digunakan adalah bawang putih, jahe, lengkuas, cabai merah, dan dedaunan yang telah dirajang. Kemudian semua bumbu itu akan dihaluskan untuk nantinya dimasak dan di aduk bersama paru sapi.

Penggunaan santannya juga memerlukan takaran yang lebih besar, yakni sekitar 1,5 kali lebih banyak ketimbang rendang biasa. Penasaran ingin mencoba rendang paru? Kuy datang langsung ke Kota Payakumbuh.

9. Bareh Randang

10 Kuliner Khas Payakumbuh yang Dijamin Akan Menggugah Selera
Bareh Randang

Di beberapa daerah darek yang terdiri dari beberapa kota meliputi Payakumbuh, Tanah Datar, Agam, dan Lima Puluh Kota terdapat kudapan manis bernama Bareh Randang. Makanan ini ternyata bukanlah jenis dari rendang yang biasa kita makan. Penamaan randang memiliki makna ‘menyangrai’ sesuai dengan proses memasakannya. Sedangkan bareh didapat dari artinya yaitu beras atau tepung beras yang menjadi bahan dalam pembuatannya.

Bareh Randang, merupakan olahan tepung beras yang disangrai hingga kering kemudian dicampurkan dengan cairan gula dan santan yang telah dimasak. Prosesnya yang disangrai nantinya akan menciptakan Bareh Randang yang memiliki permukaan agak kasar namun bagian dalamnya lunak.

Bareh Randang merupakan makanan adat Sumatera Barat yang memiliki rasa yang manis, dan sering dijadikan cemilan, termasuk dalam upacara adat seperti pernikahan dan perkumpulan adat.

10. Martabak Kubang

10 Kuliner Khas Payakumbuh yang Dijamin Akan Menggugah Selera
Martabak Kubang

Makanan ini berasal dari nagari Kubang, Kecamatan Guguk, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat.

Martabak ini menjadi ciri khas dan favorit dari Nagari Kubang. Bahkan para perantau dari daerah ini pun kerap menjadi penjual martabak di pelosok nusantara.

Martabak ini dibuat dengan isian daging sapi yang di potong tipis, selain menggunakan daging sapi dengan rendang juga bisa, lalu ditambah dengan daun bawang. Perbedaannya dengan martabak telur adalah dari teknik pembuatannya, yaitu adonan kulit martabak kubang akan dibanting beberapa kali hingga melebar. Kulit itulah yang nantinya akan diisi dengan daging sapi atau rendang dan daun bawang, dan beberapa resep spesial lainnya sehingga akan terlihat lebih padat.

Kemudian untuk menghidangkannya akan disajikan dengan kuah rasa pedas yang berpadu dengan asam manis, tentu makanan ini akan menggugah selera.

Martabak ini juga sering disebut dengan martabak Mesir. Hal ini karena kesalahpahaman orang Minangkabau yang menganggap orang Arab dan India yang mengajarkan pembuatan martabak pada mereka, dan dikira orang Mesir. Bentuknya sendiri lebih besar dari pada martabak pada umumnya, sehingga akan lebih tepat jika dinikmati ramai-ramai.

Itulah kuliner khas Kota Payakumbuh. Bikin ngiler semuanya kan?

Editor: Alber

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url
close